Senin, 05 Maret 2012
TIP CERMAT DALAM MEMILIH RUMAH
TIP CERMAT DALAM MEMILIH RUMAH
Memilih rumah untuk
kemudian dibeli itu gampang-gampang-susah. Tersedianya dana tak berarti
serta-merta persoalan selesai.
Memang, karena
terkadang ada kebutuhan spesifik yang harus dipenuhi. Sebut saja, misalnya,
bagi keluarga muda yang memiliki anak kecil, tentu rumah yang dekat dengan
sekolah menjadi salah satu pertimbangan utama.
Seiring dengan
semakin macetnya lalu lintas di kota-kota besar, Anda juga pasti menginginkan
lokasi rumah yang tidak terlalu jauh dengan kantor. Atau, setidaknya memiliki
banyak alternatif jalan sehingga tidak mesti selalu terjebak kemacetan lalu
lintas.
Namun, di samping
pertimbangan-pertimbangan spesifik demikian, ada juga hal-hal yang secara umum
patut dipertimbangkan. Lima langkah berikut ini dapat membantu Anda memutuskan
untuk membeli rumah di mana:
- Lokasi rumah yang
hendak dibeli haruslah memiliki akses
jalan yang mudah dicapai. Jangan mudah tergiur janji-janji manis pengembang
yang mengatakan bahwa perumahan tersebut hanya lima menit dari pintu tol. Siapa
tahu, lima menit yang dimaksud hanya terjadi pada tengah malam dan jalan
lengang.
- Untuk
memastikannya, ada baiknya jika Anda melakukan uji coba pada jam-jam sibuk,
seperti pagi dan sore hari. Pastikan, bahwa lingkungan calon rumah tinggal
memiliki suasana dan tetangga yang menyenangkan, karena di sanalah nantinya
Anda akan banyak menghabiskan waktu. Biar bagaimanapun, nantinya tetangga
adalah orang pertama yang akan dimintai tolong jika ada sesuatu yang terjadi,
bukan?
- Pastikan pula,
bahwa kompleks perumahan yang Anda pilih memiliki
infrastruktur, seperti akses kendaraan umum, luas jalan, listrik, air,
keamanan, kebersihan, pasar, minimarket, klinik, sarana olahraga, pusat
hiburan, dan sebagainya yang bisa dijangkau dengan mudah.
- Pastikan rumah
yang Anda incar tersebut tidak berada
pada daerah rawan banjir. Terakhir, perhatikan kondisi dan kualitas
bangunan secara detail. Bila perlu, buat daftar untuk melakukan cek terhadap
kondisi atap, tembok, kusen, jendela, kamar mandi saluran air, serta lubang
angin.
Jika lima langkah
ini sudah dilakukan, niscaya rumah yang dibeli akan memberikan kenyamanan bagi
Anda sekeluarga. Selamat memilih!
Anda pasti
bersemangat saat akan membeli rumah untuk pertama kalinya. Yang terbayang
adalah memiliki rumah sendiri, selekasnya ditata dan diisi perabotan sesuka
hati, sehingga Anda puntak sabar segera memiliki rumah barunya di pinggiran
kota.
Namun, ada baiknya
Anda memperhatikan syarat-syarat
pembelian rumah dan kondisi rumah itu sendiri sebelum memutuskan membeli rumah.
Karena kelak, rumah yang Anda beli adalah salah satu bentuk investasi
Anda di masa depan sehingga jangan sampai merasa rugi di belakang hari. Sebagai
pertimbangan, berikut hal-hal perlu Anda perhatikan sebelum membeli rumah:
1.
Bagaimana track record Anda?
Pinjam uang di bank
memang masih merupakan cara mendapatkan rumah impian. Hanya, cara ini tidak
akan pernah terwujud jika nama Anda telah "dicoret" dari daftar calon
peminjam oleh salah satu bank tempat Anda pernah meminjam dana sebelumnya.
Sebutlah, hal itu disebabkan Anda punya record tidak
bagus dalam menyelesaikan utang kartu kredit atau kredit tanpa agunan,
misalnya.
Perlu Anda ketahui,
setiap bank kerap akan mem-forward laporan
mengenai perilaku buruk nasabahnya pada bank-bank lainnya karena ada semacam
bentuk jaringan di antara mereka sehingga Anda sulit melakukan pinjaman atau
kredit lagi di kemudian hari.
Untuk itu, sebelum
menjemput rumah impian, pastikan tak ada informasi yang salah tentang alur
pinjaman kredit Anda, atau tak ada kekeliruan nilai kredit. Contohnya, nilai
pinjaman Anda sudah mencapai limit sehingga tidak mungkin meminjam dana lagi.
Selain itu, jika benar terjadi kekeliruan, pastikan Anda segera
menyelesaikannya agar bisa dengan mudah mengajukan pinjaman lagi.
2.
Jangan ragu berkonsultasi
Tanyakan pada siapa
pun, baik teman atau saudara Anda yang pernah menggunakan jasa peminjaman. Ajak
mereka berbagi pengalaman dan bisa mereferensikan Anda pada bank yang memang
punya kredibilitas.
Namun demikian, Anda
juga mempunyai tugas untuk memeriksa dan membandingkan beberapa penawaran dari
para pemberi pinjaman itu. Anda tak perlu khawatir, karena pinjaman Anda tidak
akan ditolak jika semua persyaratan telah disetujui.
3.
Beli saat harga masih rendah
Beberapa perumahan memang
menetapkan harga rumah yang selangit karena infrastrukturnya sudah lengkap.
Pembangunan jalan tol, misalnya, bisa membuat harga rumah naik 50 persen.
Karena itu, jika ada
rencana pembangunan jalan tol di kawasan perumahan yang Anda cari, jangan ragu
membeli rumah tersebut sebelum harganya melambung naik. Namun demikian, perlu
dipastikan juga bahwa Anda memilih area yang aman dari urusan pembebasan tanah.
4.
Beli saat bunga rata-rata masih cukup normal
Ada saatnya suku
bunga pinjaman jatuh atau malah turun. Kiranya, ini adalah pertanda bagi Anda
untuk segera berinvestasi di dunia properti. Cepat, beli rumah pilihan Anda.
5.
Pastikan dana Anda cukup
Uang muka atau tanda
jadi tentu harus dilunaskan. Punya tabungan minimal 20 persen dari harga rumah
yang akan Anda beli, begitulah idealnya.
6.
Alokasikan biaya tambahan
Tak cukup hanya
memikirkan tanda jadi dan uang maka, karena Anda juga harus menyiapkan anggaran
lainnya, terutama dana asuransi, pajak, dan juga biaya konsultasi atau
administrasi. Jumlah ini harus dianggarkan sebagai pembayaran tambahan setiap
bulan, selain jumlah yang harus Anda bayarkan untuk angsuran rumah. Jangan
lupa, siapkan juga dana perbaikan dan perawatan rumah.
7.
Jeli dengan penawaran rumah
Hati-hati menilai
rumah yang akan dibeli. Bisa jadi, rumah yang dijual saat ini berstatus rumah
sitaan. Untuk itu, cari tahu latar belakang calon rumah yang akan Anda beli.
Siapkan sedikit uang untuk menyewa ahli yang bisa menilai dan mencari tahu
seputar reputasi rumah (status hukum). Ini mutlak diperlukan agar Anda punya
banyak masukan termasuk tentang jumlah uang yang dibutuhkan untuk perbaikan
rumah.
8.
Jangan mudah tergiur penawaran yang pendek
Anda memang harus
hati-hati soal hal ini. Karena, boleh jadi, rumah tersebut belum memiliki sertifikat
hak milik, atau tanahnya masih tanah girik. Atau, tanah tersebut masih menjadi
sengketa sehingga jangan heran jika rumah seperti ini menawarkan harga lebih
murah, namun prosesnya akan berbelit-belit dan panjang
Mengontrak atau membeli rumah? Pilihan ini mungkin saja menjadi pertimbangan Anda
saat mengecek kembali kondisi finansial. Apalagi jika Anda merasa sudah
waktunya memiliki aset berharga dengan pertimbangan kepemilikan properti lebih
menguntungkan daripada membayar uang sewa untuk rumah yang tak pernah Anda
miliki seutuhnya. Namun, cek kembali apakah memang secara finansial Anda sudah
siap membeli rumah. Jangan dulu gelisah jika pada usia 40 tahun Anda belum juga
punya rumah, misalnya. Kesiapan memiliki rumah tidak dilihat dari usia, tetapi
perlu melihat sejumlah faktor pendukungnya.
Konsultan dan pakar finansial, Deana Arnett, mengatakan, manfaat terbesar dari memiliki rumah adalah Anda memanfaatkan uang untuk membangun atau membeli aset properti untuk diri Anda dan bukan memberikan uang Anda (sebagai uang sewa) kepada tuan tanah.
Waktu yang tepat memiliki rumah
Kapan waktu yang tepat untuk memiliki rumah bukan ditentukan faktor usia, kata Arnett, melainkan faktor kematangan finansial Anda. Jika tabungan Anda semakin meningkat dan Anda tak lagi konsumtif, ini pertanda baik, kata Arnett.
Namun, jika Anda memiliki ciri-ciri berikut ini, rasanya Anda perlu berpikir kembali untuk membeli rumah. Menyewa atau mengontrak rumah masih menjadi solusi yang lebih baik untuk saat ini karena beberapa faktor ini:
1. Tidak memiliki dana darurat
Anda belum bisa membeli rumah jika Anda tidak memiliki dana darurat di rekening bank Anda. Seperti Anda ketahui, dana darurat harus dimiliki seseorang minimal sejumlah enam bulan dari pengeluaran rutin bulanan. Jika belum memiliki dana darurat, Arnett menyarankan, sebaiknya tunda keinginan membeli rumah.
2. Bermasalah dengan utang kartu kredit
Mengukur kondisi keuangan sehat atau tidak (terkait dengan utang kartu kredit) bisa Anda kenali dari pembayaran tagihan setiap bulannya. Jika Anda mampu membayar lunas tagihan sebelum jatuh tempo, tandanya utang kartu kredit Anda tak bermasalah. Anda juga bisa mengenalinya dari cara bank menagih utang kartu kredit. Jika masih dalam batas mengingatkan dan belum menagih paksa, ini juga pertanda utang kartu kredit Anda masih aman dan belum bermasalah. Sebaliknya, jika Anda lebih sering membayar sesuai pembayaran minimum, sering kali terlambat membayar tagihan (membayar lewat dari jatuh tempo), dan periode utang kartu kredit Anda semakin panjang (membayar bunga yang semakin besar), itu tandanya Anda bermasalah dengan tagihan kartu kredit. Apalagi jika cara bank menagih Anda sudah dengan ancaman. Jika kondisinya seperti ini, akan sulit bagi Anda mengajukan kredit kepemilikan rumah.
3. Hubungan tak sehat dengan pasangan
Kondisi hubungan dengan pasangan juga memengaruhi proses kepemilikan rumah. Jika saat ini Anda sedang bermasalah dengan pasangan, apalagi jika mengarah pada perceraian, sebaiknya tunda keinginan membeli rumah, ujar Arnett. Ketika akan membeli atau membangun rumah, Anda tak hanya perlu mematangkan kesiapan finansial, tetapi juga emosi.
Bersiap membeli rumah?
Nah, jika semua pertanda tadi tidak ditemukan pada diri Anda, bersiaplah memiliki rumah. Namun, masih ada tahapan yang perlu Anda lalui terkait dengan kesiapan finansial. Hal ini terutama berlaku bagi Anda yang tidak memiliki uang tunai untuk membeli rumah, tetapi kondisi finansial sudah cukup aman untuk mengajukan kredit.
Langkah pertama adalah meningkatkan tabungan dengan mengurangi pengeluaran. "Evaluasi pengeluaran sepanjang tahun lalu, sedetail mungkin, bahkan hingga pengeluaran sepele sekalipun. Salin catatan ke dalam program Excel untuk memudahkan Anda. Pastikan Anda mencatat daftar pengeluaran selama setahun lalu. Lalu, buat kategori. Dari catatan ini Anda bisa mempelajari pengeluaran apa yang bisa diubah, dihilangkan, atau dikurangi," Arnett menjelaskan.
Dengan membuat evaluasi keuangan ini, Anda bisa lebih terarah dalam menggunakan uang sepanjang tahun ke depan. Tujuannya, Anda mampu meningkatkan tabungan khusus untuk anggaran kepemilikan rumah.
Tabungan ini hanya tahapan awal untuk program kepemilikan rumah. Untuk meningkatkan jumlah anggaran pembelian rumah, Anda bisa memilih berbagai program pembiayaan dari perbankan. Namun, kata Arnett, sebaiknya hindari investasi yang berisiko tinggi, seperti saham atau obligasi, untuk melipatgandakan uang dalam rangka meningkatkan keuangan. Risiko yang tinggi bisa membuat Anda kehilangan uang yang sudah ditabung untuk membeli rumah. Sebaiknya pilih investasi lain yang lebih aman dan berisiko rendah jika tujuannya ingin melipatgandakan uang demi mencapai target pembiayaan kepemilikan rumah.
Konsultan dan pakar finansial, Deana Arnett, mengatakan, manfaat terbesar dari memiliki rumah adalah Anda memanfaatkan uang untuk membangun atau membeli aset properti untuk diri Anda dan bukan memberikan uang Anda (sebagai uang sewa) kepada tuan tanah.
Waktu yang tepat memiliki rumah
Kapan waktu yang tepat untuk memiliki rumah bukan ditentukan faktor usia, kata Arnett, melainkan faktor kematangan finansial Anda. Jika tabungan Anda semakin meningkat dan Anda tak lagi konsumtif, ini pertanda baik, kata Arnett.
Namun, jika Anda memiliki ciri-ciri berikut ini, rasanya Anda perlu berpikir kembali untuk membeli rumah. Menyewa atau mengontrak rumah masih menjadi solusi yang lebih baik untuk saat ini karena beberapa faktor ini:
1. Tidak memiliki dana darurat
Anda belum bisa membeli rumah jika Anda tidak memiliki dana darurat di rekening bank Anda. Seperti Anda ketahui, dana darurat harus dimiliki seseorang minimal sejumlah enam bulan dari pengeluaran rutin bulanan. Jika belum memiliki dana darurat, Arnett menyarankan, sebaiknya tunda keinginan membeli rumah.
2. Bermasalah dengan utang kartu kredit
Mengukur kondisi keuangan sehat atau tidak (terkait dengan utang kartu kredit) bisa Anda kenali dari pembayaran tagihan setiap bulannya. Jika Anda mampu membayar lunas tagihan sebelum jatuh tempo, tandanya utang kartu kredit Anda tak bermasalah. Anda juga bisa mengenalinya dari cara bank menagih utang kartu kredit. Jika masih dalam batas mengingatkan dan belum menagih paksa, ini juga pertanda utang kartu kredit Anda masih aman dan belum bermasalah. Sebaliknya, jika Anda lebih sering membayar sesuai pembayaran minimum, sering kali terlambat membayar tagihan (membayar lewat dari jatuh tempo), dan periode utang kartu kredit Anda semakin panjang (membayar bunga yang semakin besar), itu tandanya Anda bermasalah dengan tagihan kartu kredit. Apalagi jika cara bank menagih Anda sudah dengan ancaman. Jika kondisinya seperti ini, akan sulit bagi Anda mengajukan kredit kepemilikan rumah.
3. Hubungan tak sehat dengan pasangan
Kondisi hubungan dengan pasangan juga memengaruhi proses kepemilikan rumah. Jika saat ini Anda sedang bermasalah dengan pasangan, apalagi jika mengarah pada perceraian, sebaiknya tunda keinginan membeli rumah, ujar Arnett. Ketika akan membeli atau membangun rumah, Anda tak hanya perlu mematangkan kesiapan finansial, tetapi juga emosi.
Bersiap membeli rumah?
Nah, jika semua pertanda tadi tidak ditemukan pada diri Anda, bersiaplah memiliki rumah. Namun, masih ada tahapan yang perlu Anda lalui terkait dengan kesiapan finansial. Hal ini terutama berlaku bagi Anda yang tidak memiliki uang tunai untuk membeli rumah, tetapi kondisi finansial sudah cukup aman untuk mengajukan kredit.
Langkah pertama adalah meningkatkan tabungan dengan mengurangi pengeluaran. "Evaluasi pengeluaran sepanjang tahun lalu, sedetail mungkin, bahkan hingga pengeluaran sepele sekalipun. Salin catatan ke dalam program Excel untuk memudahkan Anda. Pastikan Anda mencatat daftar pengeluaran selama setahun lalu. Lalu, buat kategori. Dari catatan ini Anda bisa mempelajari pengeluaran apa yang bisa diubah, dihilangkan, atau dikurangi," Arnett menjelaskan.
Dengan membuat evaluasi keuangan ini, Anda bisa lebih terarah dalam menggunakan uang sepanjang tahun ke depan. Tujuannya, Anda mampu meningkatkan tabungan khusus untuk anggaran kepemilikan rumah.
Tabungan ini hanya tahapan awal untuk program kepemilikan rumah. Untuk meningkatkan jumlah anggaran pembelian rumah, Anda bisa memilih berbagai program pembiayaan dari perbankan. Namun, kata Arnett, sebaiknya hindari investasi yang berisiko tinggi, seperti saham atau obligasi, untuk melipatgandakan uang dalam rangka meningkatkan keuangan. Risiko yang tinggi bisa membuat Anda kehilangan uang yang sudah ditabung untuk membeli rumah. Sebaiknya pilih investasi lain yang lebih aman dan berisiko rendah jika tujuannya ingin melipatgandakan uang demi mencapai target pembiayaan kepemilikan rumah.
PURI SENTOSA
PURI SENTOSA adalah salah satu produk perumahan dari PT.CHANDRATAMA GRIYALAND yang merupakan
anggota CENAS GROUP yang bergabung
sebagai anggota REI no. 01.00865. Saat
ini sedang mengembangkan suatu konsep hunian Rumah Sederhana Tapak dan Real
Estate dengan motto “ Rumah Nyaman Untuk Keluarga Idaman “ yang berlokasi
di jalan akses utama menuju ke Pusat Pemerintahan PEMDA Kab BEKASI Jl.
H. Suratin Raya Desa Cicau Cikarang Pusat. Dengan total luas proyek 250 Ha bernuansa perbukitan dimana lahan effektif seluas 150 Ha yang akan dibangun dengan
total 6800 unit rumah.
“PURI
SENTOSA” merupakan perumahan
sederhana tapak yang memiliki konsep RUMAH IDAMAN SELURUH KELUARGA,
bernuansa perbukitan alami yang
menjamin bebas banjir dan dapat
dicapai melalui akses langsung ke
pusat Pemerintahan Pemda Kabupaten
Bekasi melalui akses Tol Jakarta –
Cikampek KM 37 Cikarang Pusat dan akses
tol cikarang timur KM 34.700 dan akan segera beroperasi yang mempermudah
akses menuju perumahan PURI SENTOSA dari arah Jakarta
maupun dari arah Bandung/Cikampek, serta didukung kedekatan strategis dengan Sentra
Bisnis JABABEKA,Lippo Cikarang,Hyundai,delta silicon,EJIEP
dan DeltaMas menjadikan jaminan nilai investasi yang tinggi….istimewa dan
strategis.
PURI SENTOSA pertama kali menawarkan beberapa tipe rumah seperti
tipe Pinus 36/60, Pinus 36/72 dengan
design natural minimalis dan tipe
R E terbaru Oasis 36/90, Agave 36/90
dengan design minimalis modern.DAN YANG TERBARU DARI PURI SENTOSA TIPE AXEL dan
ARES DI BLOK A TERDEPAN DAN EKSLUSIF.
Dari total 6800 unit yang akan dibangun sudah terjual 1000 unit rumah dengan tingkat hunian 45 % dimana sudah ada
5 RT dan 1 RW berdasarkan dari jumlah warga yang sudah menghuni sebanyak 412 KK
dimana data tersebut berdasarkan daftar isian pemilih saat Pemilihan Presiden
yang lalu. Langsung siap huni. Dengan
fasilitas PDAM,PLN, sarana ibadah,sarana
kesehatan (klinik dan apotek),sarana pendidikan (KB dan TK) serta didukung
infrastruktur jalan beton ROW 16m,
ROW 8m dan ROW 6,5m yang menjamin keleluasaan akses penghuni dan kekuatan mutu
jalan lingkungan, dan juga dengan adanya SD
Negeri, SMP Negeri, dan SMA Negeri yang hanya berjarak 300m dari perumahan
akan menjadikan fasilitas dan sarana pendukung kualitas pendidikan keluarga.
Langganan:
Postingan (Atom)